Pemerintah republik indonesia segera mempersiapkan satu kapal khusus pengangkut ternak dari Kampung ke Surabaya dan Jakarta. Kapal ini memuat 1.000 hewan ternak setiap 14 hari per bulan. Terobosan ini bertujuan mengatasi kesulitan transportasi khusus ternak.
Anggaran pembangunan
kapal bersumber dari dana "new inisiatif" 2014. "Kapal baru ini
dari perhitungan kita akan rampung setelah dibangun selama 2 tahun.
Kapal ini
direncanakan bertolak dari surabaya atau jakarta, membawa pakan ternak dalam
bentuk konsentrat, terutama selama musim kemarau panjang.
Seperti
diketahui pemerintah tengah memperbaiki sistem angkutan ternak antar pulau di
Indonesia. Meski belum diperhitungkan dengan pasti nilai potensialnya,
pengadaan angkutan ini akan menaikkan bobot ternak.
Di sisi
lain, upaya lain mendukung perbaikan angkutan ternak akan dilakukan PT PELNI
yang akan melakukan modifikasi kapal barang KM Caraka Jaya Niaga III-1 dan
III-4 menjadi kapal khusus angkutan ternak berkapasitas 1.000 ekor.
Pemerintah
repubik indonesia berharap upaya perbaikan tersebut didukung dengan
produktivitas hasil ternak, khususnya sapi. "Karena kalau tidak, maka kita
akan kelebihan ruang muat," pungkasnya.
Berdasarkan
data Kemenhub, saat ini ada 10 kapal yang beroperasi melakukan kegiatan bongkar
muat ternak di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya Jawa Timur.
Hingga Maret 2013 jumlah ternak yang diangkut sebanyak 1.560 ekor, terdiri dari 1.309 sapi, 189 kuda, dan 62 kerbau.
Hingga Maret 2013 jumlah ternak yang diangkut sebanyak 1.560 ekor, terdiri dari 1.309 sapi, 189 kuda, dan 62 kerbau.
Direktur
hewan peternakan kementrian pertanian syukur Iwantoro saat berbicara pada
Rakernas kadin tentang industri pengolahan makanan di Kampung, mengatakan
pemerintah telah menetapkan NTT sebagai salah satu pemasok ternak bagi
kebutuhan daging nasional.