Senin, 30 Juni 2014

Pengertian Open Loop dan Close Loop


Open Loop

          Open loop control atau kontrol lup terbuka adalah suatu sistem yang keluarannya tidak mempunyai pengaruh terhadap aksi kontrol. Artinya, sistem kontrol terbuka keluarannya tidak dapat digunakan sebagai umpan balik dalam masukan.
          Dalam suatu sistem kontrol terbuka, keluaran tidak dapat dibandingkan dengan masukan acuan. Jadi, untuk setiap masukan acuan berhubungan dengan operasi tertentu, sebagai akibat ketetapan dari sistem tergantung kalibrasi. Dengan adanya gangguan, system control open loop tidak dapat melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan. System control open loop dapat digunakan hanya jika hubungan antara masukan dan keluaran diketahui dan tidak terdapat gangguan internal maupun eksternal.
contoh : pemanggang roti, pencuci piring, eskalator, mesin cuci dan lain-lain
contoh pembahasan  :
Pemanggang Roti
          Sejenis dengan mesin pencuci piring. Pemanggang roti hanya bekerja berdasarkan waktu, tidak ada umpan ballik apakah roti yang dipanaskannya sudah matang atau belum. Sehingga masukkan, dalam hal ini tingkat kematangan roti yang diinginkan bisa jadi akan berbeda dengan keluaran yang diharapkan. Potongan roti yang terlalu besar bisa menyebabkan roti yang dimasukkan kedalam pemanggang menjadi tidak matang. Namun roti yang tidak matang tersebut tetap saja menjadi keluaran dari mesin tersebut. Pemanggang roti tidak akan memanaskannya lagi hingga matang.
  • Kelebihan Sistem Pengaturan Loop Terbuka

  1. Memiliki konstruksi yang sederhana
  2. Biaya pemeliharaan lebih terjangkau
  3. Tidak ada masalah dalam hal stabilitas
  4. Lebih cocok digunakan jika output sulit diukur

  • Kelemahan Sistem Pengaturan Loop Terbuka

  1. Perlu kalibrasi sistem secara teratur
  2. Bisa digunakan jika telah mengetahui hubungan input dan output
  3. Bisa digunakan jika tidak ada gangguan internal dan eksternal
  4. Output pada sistem akan berubah terhadap waktu

Close Loop
          Sistem kontrol lup tertutup adalah sistem kontrol yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan, sistem kontrol lup tertutup juga merupakan sistem kontrol berumpan balik. Sinyal kesalahan penggerak, yang merupakan selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik (yang dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal keluaran atau turunannya, diumpankan ke kontroler untuk memperkecil kesalahan dan membuat agar keluaran sistem mendekati harga yang diinginkan. Dengan kata lain, istilah “lup tertutup” berarti menggunakan aksi umpan – balik untuk memperkecil kesalahan sistem.
menunjukkan hubungan masukan dan keluaran dari sistem kontrol lup tertutup. Jika dalam hal ini manusia bekerja sebagai operator, maka manusia ini akan menjaga sistem agar tetap pada keadaan yang diinginkan, ketika terjadi perubahan pada sistem maka manusia akan melakukan langkah – langkah awal pengaturan sehingga sistem kembali bekerja pada keadaan yang diinginkan.
contoh : lampu taman, lemari es dan lain-lain
contoh pembahasan : 
lampu taman
          Jika menurut saya lampu itu termasuk kedalam loop tertutup karena memiliki kondisi eror sehingga harus adanya pengulangan agar kondisi yang diinginkan tercapai. Masukan yang diharapkan adalah cahaya yang redup agar sensor mengirim sinyal supaya lampu menyala tetapi apabila sensor tidak menangkap cahaya redup maka akan terjadi eror dan sensor harus mengulang sampai kondisi yang diinginkan tercapai, demikian pemaparan lampu taman yang masuk kedalam loop tertutup.
  • Kelebihan Sistem Pengaturan Loop Tertutup

  1. Memiliki ketelitian yang terjaga
  2. Dapat mengetahui karakteristik dan perubahan pada plant
  3. Ketidakliniearan antar komponen pada sistem tidak terlalu menggangu

  • Kelemahan Sistem Pengaturan Loop Tertutup

  1. Perawatannya lebih rumit
  2. Memerlukan biaya yang mahal
  3. Cenderung ke arah osilasi


sumber :
http://www.geyosoft.com/2013/perbedaan-sistem-pengaturan-loop-terbuka-dan-tertutup
http://wisnukusbandono.blogspot.sg/2013/03/pengertian-open-loop-dan-close-loop.html

2 komentar: